Senin, 18 Juni 2012

Kuingin teriakkan pada dunia

Kuingin teriakkan pada dunia
Suatu rasa yang bergelora
Bara amarah dalam jiwa.
Sukarnya maaf tercipta

... Kuingin kabarkan pada Penguasa Bumi
Bahwa sembilu telah menggores hati ini
Darah membanjir di sungai gundah
Mengalir menyisir tepian kesah

Berseru aku kepada buruknya prilaku
Kucela di kalbu bertalu-talu
Hendak kumarah lidahku kelu

Aku diam menahan geram
Mengingat dia diriku berang
Marah membakar saat kukenang
Setia bercinta tiada dipegang

Kumau dia berlaku mulia
Pada engkau yang aku cinta
Tapi sungguh jauh nyatanya
Dia mencoba sembunyi langkah
Antara batin-batin merekah

Wahai dunia dengar jeritku
Tak rela aku ia berlaku
Sejahat, seburuk, senista itu

Semula aku baik menduga
Buruknya citra hanya sangka manusia
Namun kini benar adanya
Tak ia sebaik yang aku kira

Waktu amarah mulai mereda
Ingin kudatang pada dirinya
Ucapkan saran katakan teguran
Jelaskan masalah nyatakan amarah
Dengan cinta melafal pinta

Agar ia menjaga diri
Sopan perlakuan genggam kehormatan
Cintai engkau dengan kesungguhan
Sayangi engkau dengan ketulusan

Tiadalah itu terlaksanakan
Nuansa dan suasana tak memungkinkan
Lalu kuhanya bisa terdiam
Menyepi dalam tangis di puncak malam

Dengan air mata di sela sujud
Aku memohon pada Yang Wujud
Agar olehnya bahagia dicurahkan
Pada dirimu,
Kau yang kucintai dengan kesungguhan
Yang kusayangi dengan ketulusan

Sungguh sentosa akan kurasa
Jika saksikan engkau bahagia
Tapi bila ia durjana
Kembalilah kau selalu kutunggu
Lihat Selengkapnya

Tidak ada komentar: