Rabu, 07 November 2012

anakku

Anakku...
Teguh-teguhlah kau pegang pilar negara
kelak jadilah elang
pemerhati langkah babi buntung
pancung ia jikalau lancung
seyogyanya kamu menjadi elang
bukan menjadi badut
bukan mejadi tikus, pun pengerat kantor...

Ayahmu adalah pemimpi dalam nyata
berjanjilah nak...
getir patutnya kau jadikan rencong
agar langkahmu senantiasa berhati bening...

Camkanlah nak...

ALBUM HITAM

ALBUM HITAM

Satu persatu wajah Indonesia kubuka
o betapa sederatan duka penuh luka
wajah anakanak berkejaran dengan air mata
menyayat o, perih o, kejamnya
mati tanpa matahari pagi
dan energi

siapa yang menerkam wajahwajah itu?
hilang dalam kesenyapan
tiada langit
tiada bumi
tiada cakrawa
terbakar api Ibukota
terapung dalam katakata

Kairo, 2005

SAJAK SEORANG AYAH KEPADA ANAKNYA

SAJAK SEORANG AYAH KEPADA ANAKNYA

Anakku, maafkan ayahmu
kubawa kau di puncak yang paling perih
justru ketika orang bilang ini reformasi

iya anakku, jangan lagi kau tanya
apa itu demokrasi?
atau makna gambar partai?

sebab nyatanya hidup kita ini
tiap hari sendirisendiri
memanggang tubuh di terik mentari
memandang karduskardus bekas
botolbotol plastik atau
besibesi rongsokan

sama halnya rongsoknya
kehidupan di kotakota
rumahrumah megah
kantorkantor birokrat Negara
yang selalu membawa namanama kami

ah anakku, lihatlah Indonesia hari ini
betapa manusia menjadi batu
yang angkuh di tengah gelombang
betapa manusia menjadi kelam
gelap tak berbentuk
hanya seperti kerlip saja

persaudaraan lepas
kewajiban lepas
hak lepas
tak jauh seperti kardus bekas
yang terlipat dalam sampah

kemanusian terhempas
di tengah lautan
keadilan terselip dalam surga
yang tak pernah nyata

lihat itu para birokrat Negara
sibuk menghitung berapa miliar
jumlah pendepatan gelap
dengan fasilitas yang mewah
lalu menjelma menjadi rayap
dan srigala tua

ya, ya anakku, maafkan ayahmu
tak bisa mengajarimu
bagaimana cara menikmati puisi
atau mungkin riangnya bernyanyi
atau menari di negeri ini
sampai kau mati di tengah badai

sebab ini tubuh betapa melepuh
sebab ini kaki betapa lumpuh
sebab ini hati menjadi kaku
dan di kotakota orang hanya membisu

Kairo, 2005

Anakku, maafkan ayahmu
kubawa kau di puncak yang paling perih
justru ketika orang bilang ini reformasi

iya anakku, jangan lagi kau tanya
apa itu demokrasi?
atau makna gambar partai?

sebab nyatanya hidup kita ini
tiap hari sendirisendiri
memanggang tubuh di terik mentari
memandang karduskardus bekas
botolbotol plastik atau
besibesi rongsokan

sama halnya rongsoknya
kehidupan di kotakota
rumahrumah megah
kantorkantor birokrat Negara
yang selalu membawa namanama kami

ah anakku, lihatlah Indonesia hari ini
betapa manusia menjadi batu
yang angkuh di tengah gelombang
betapa manusia menjadi kelam
gelap tak berbentuk
hanya seperti kerlip saja

persaudaraan lepas
kewajiban lepas
hak lepas
tak jauh seperti kardus bekas
yang terlipat dalam sampah

kemanusian terhempas
di tengah lautan
keadilan terselip dalam surga
yang tak pernah nyata

lihat itu para birokrat Negara
sibuk menghitung berapa miliar
jumlah pendepatan gelap
dengan fasilitas yang mewah
lalu menjelma menjadi rayap
dan srigala tua

ya, ya anakku, maafkan ayahmu
tak bisa mengajarimu
bagaimana cara menikmati puisi
atau mungkin riangnya bernyanyi
atau menari di negeri ini
sampai kau mati di tengah badai

sebab ini tubuh betapa melepuh
sebab ini kaki betapa lumpuh
sebab ini hati menjadi kaku
dan di kotakota orang hanya membisu

Kairo, 2005

kau

Dari sini,
dari bermilmil jarak, juga lintas benua
kucium aromamu apak bercampur duka
meski tiada hujan yang jatuh

dari sini,
kukirimkan hujan air mata
jatuh deras mengulur tubuhmu
meski kering kembali kerontang

di sini aku melihatmu
berlari menatap butiran air mata
tak ada yang mengenalmu
orangorang diam
seperti karang di dalam lautan

langitmu adalah langit bekas
bumimu adalah bumi sampah
di ganggang jalan trotoar
barang rongsokan

kau begitu bau
kau begitu abu
kau begitu debu
retak dalam waktu

Kairo, 2005

Minggu, 04 November 2012

di malam senin

dimalam ini aku coba merangkai kata
menimba asa belajar membayangkan cinta
malam ini aku tersenyum gila
karena dirimu yang aku cinta
cinta yang takan pernah aku lupa
samapai tua dan akhir rasa

dimalam senin yang tak pernah beda
semua malam yang ku anggap sama
kau tetap yang aku cinta
kau adalah lamunan jiwa
kau adalah curahan hati yang tertunda
datanglah sayang dekap erat dada ini
agar kau bisa merasakan
seberapa besar cinta yang ada

dimalam senin ini
ingin aku ungkapkan cinta
cinta yang tertunda dari dari dulu kala
untuk mencoba bangun dan kembali
terimalah sayang cinta ku dimalam ini
agar mimpi datang begitu indah
sengan sennyum dan canda tawa kita

ingin menyapa di mayamu

setitik rasa tertinggal di antara sisi-sisi detak jantungmu
indah dalam kenanganku, meski pahit bagimu
andai saja aku bisa terbang bagai burung
kan ku jemput kau dalam khayalanku
membelah dunia menjadi nyata dan tak hanya mimpi belaka
seandainya ku bisa mendekati duniamu yang tak bisa aku jamah
ku hanya bisa menyapamu dalam dunia maya
yang ku rasa hanyalah sementara seperti hidup ini hanya sementara

Sabtu, 03 November 2012

MALAM MINGGU YG SEPI

Malam ini semestinya meriah
Tapi kini aku malah gerah
Ingin rasanya aku marah

 Malam mimggu malam yang indah
Tapi kini langit tak cerah
Ingin rasanya aku marah

Wahai malam minggu
Kapankah kau puas membiarkan malam minggu ku kelabu??
Teganya kau bwat mlm minggu ku kelabu di warnet yg agak sepi

 Malam minggu malamnya asmara
Tapi kini ku sengsara
Sepi sendiri tanpa acara.....

Jumat, 02 November 2012

Andainya perempuan itu tahu

Andainya perempuan itu tahu…
Dalam hati seorang lelaki
Ada naluri untuk disayangi jua..
Ada rasa ingin diberi perhatian
Ada rasa untuk didengari keluh kesahnya
Ada masa-masanya minta ditemani kesedihan

Andainya perempuan itu tahu….
Aadakalanya lelaki minta dipujuk juga
Marah seorang lelaki bukannya membenci
Sedih seorang lelaki harus diselami
Gembira seorang lelaki adalah untuk temannya

Andainya perempuan itu tahu…
Di sebalik seribu satu rasa itu
Ada sekeping hati nan lembut
Walau dalam egonya
Hanya perlu sedikit rasa tahu
Agar rasa kasih itu terasa wujud
Walau saat jauh

Karena andainya perempuan tahu..
Hati itu akan sentiasa bertanya
Pada diri seorang lelaki
Wujudkah cinta itu di hati perempuan
Bila saat jauh tanpa kabar
Sebagaimana mekarnya cinta itu
Tetap di hati seorang lelaki
Biar pun berkali-kali ombak menghempas
Tak sekali pantai hati itu berubah…

Kamis, 01 November 2012

sungai kapuas tinggal kengan

sungai kapuas
airmu mengalir dengan deras dan jernih
tak ada noda yang mengotori dari hari kehari

kau tempat kami mencuci
tempat kami bermain
mencari ikan kesana kemari
dengan senang hati

0ooh sungai kapuas
dirimu panjang membentang tempat kami berenang
bersama ikan ikan

kapuas banyak sekali budimu
oh sungai kapuas kini tinggal kenangan
dulu tak ada noda-noda yg mengotori dari hari ke hari
kini airmu mengalir dengan deras dan kotor