Aku ingin menulis tentang kamu.
Aku ingin kamu tahu apa yang aku rasakan karena aku tidak bisa mengungkapkan perasaan ini secara langsung.
Setiap kali kita berbicara bibirku selalu terkunci dan melarangku bersuara. Jadi, biarlah tulisan ini yang menggantikan isi hatiku.
Tahukah kamu. . .
Ketika saat kita berbicara dan aku hanya diam, itu artinya aku sedang kesal.
Jika aku merasakan kesal tiba tiba bahasaku bisa jadi sangat irit.
Dan aku yakin, saat kamu menghadapi situasi yang seperti itu kamupun pasti akan kesal.
Tidak membujukku juga tidak menghiburku.
Kadang aku berpikir sebenarnya aku ini dicinta atau aku hanya merasakan cinta sendiri.
Tahukah kamu. . .
Ketika kita sedang berbicara dan aku mulai terdiam.
Itu artinya aku sedang menangis.
Dengan sengaja kuredam suara tangisku agar kamu tidak mendengar isak tersedu sedu tangisku.
Karena aku tau, kamu tidak suka jika aku menangis. Padahal aku ingin didengar.
Agar kamu bisa menghiburku.
Agar kamu bisa mengurangi sedikit saja perasaan sedihku. Karena aku ingin sekali berbagi rasa pedih dan sakit ini denganmu. Tapi kamu gak pernah suka. Dan aku merasa sendiri.
Tahukah kamu. . .
Daat kita berbicara dan kamu hanya terdiam.
Aku merasa sedih sekali.
Sedih karena takut mengecewakanmu.
Sedih karena tidak bisa membuatmu bahagia.
Sedih karena aku tidak bisa menjadi yang kamu mau.
Sedih . . .kenapa aku tidak bisa mengerti kamu.
Sedih karena tidak bisa berbuat apa apa untuk menghiburmu dan aku ingin sekali menangis karenanya.
Tahukah kamu. . .
Disaat kita berbicara dan kita hanya diam, inilah hal yang paling aku takutkan.
Karena diam kita adalah pertanda perpisahan.
Meski ku tak ingin tapi aku terpaksa buat ingin.
Dan semuanya pasti akan berakhir menyedihkan bagiku.
Tahukah kamu. . .
Setiap kita berbicara dan kamu mulai tertawa.
Aku merasa sangat bahagia karena dalam tawa aku melihat cinta.
Dan aku ingin mendengar tawa itu setiap hari.
Meski suatu saat tawa itu bukan lagi untukku. . .
Tetap ku kan bahagia melihat kamu bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar