Sabtu, 23 Juni 2012

tak mengerti dengan cintamu

Aku sedih dengan ukiran yang indah memuja akan dunia
Luka yang memahat
Luka yang begitu menusuk
Luka yang yang menghujam jantungku
Tapi tidak ada yang tahu bahwa aku kecewa dalam cerita...


Sampai untuk berpikir tentang cinta
Dengan hati bukan mata rasakan cinta
Untuk kehilangan akal sehat
Dan untuk membuat aku tenggelam...


Tenggelam dalam kesedihan
Tenggelam dalam kepedihan dan kehancuran
Dengan semua janji-janji busuk (jambu) mu
Dengan semua Janji-janji palsu mu
Membuat sayap ini patah dan mati ...


Aku menangis meratapi takdir
Merasa seakan dunia ini tak berarti lagi
Dan kini hanya kesedihan, kekecewaan yang menemaniku
Cinta ini sungguh aku tidak mengerti...

Kamis, 21 Juni 2012

INDONESIA BELUM MERDEKA

Bung Tomo; beliau mungkin sudah benar-benar merdeka di sana…
Ya Allah ya rabb,
Aku belum merdeka,
Aku masih sering minta duit orang tua
Aku juga belum merdeka
Aku belum optimal dalam berusaha
Aku belum merdeka
Masih saja tidak merdeka-merdeka
Lha wong masih cari-cari kerja kok
Aku belum merdeka
Belum puas dengan prestasi yang sudah-sudah
Aku merasa jauh dari merdeka
Mau nelpon keluarga saja mahalnya wah-wah-wah
Aku belum merdeka
Sampahku masih berkeliaran di mana-mana
Jujur aku belum merdeka
Lha wong diajak nikah saja aku belum berani bilang “ya”
Lagi,
Aku belum merdeka
Dan sampai kapan pun aku tidak akan merdeka
Karna merdeka itu berarti mati
Lalu masuk surga
Selain itu
Ah, aku akan selalu meragukannya …..
Note:
Puisi ini ditulis oleh orang yang masih belum merdeka. Itu saja.

Rabu, 20 Juni 2012

KEPADA PEMIMPIN BOHONG

KEPADA PEMIMPIN BOHONG

Enggan bicara hanya isyarat yang berkata,
Enggan melihat hanya sebelah mata terpicing tuk melirik,
Enggan mendengar hanya satu kata yang terfikirkan.
"AKU TAK PEDULI!"
Tampangmu slalu memberikan kepastian,
Nada-nada perbedaan seolah tak kan menyelimuti hari,
"ITU KAU PEMIMPIN BOHONG!"
Rintihan...
Je...rit kegalauan seperti alunan lagu romantis temani tidurmu.
"AHH...MIMPI INDAH MALAM-MALAM KU"
Memanggil kesunyian disetiap jejak langkah tak berkutik,
Ingin meratapi tapi tak bisa bersuara.
Jujur...jujur...dan kau bilang jujur...
Bohong...bohong...dan slalu kau bohong...
Mati kami wahai pemimpin,
Mati kami wahai pemimpin!!

Selasa, 19 Juni 2012

S E B O N G K A H K A Y U

S E B O N G K A H K A Y U
kalaulah dapat bersuara
aku telah merintih kala
tajam mata kapakmu berkilat
menggores kulitku hingga getah mengucur
semakin merah mengalirkan darah
aku ingin menjerit ketika tubuhku
terpenggal kemudian roboh tanpa
perlawanan, tetapi raungan yang terdengar
hanyalah suara pohon tumbang
serta daun-daun yang luruh, terkulai
ke atas tanah, berserakan!
maka langit pun tersedu sedan
pada kilat dan halilintar yang silau
menyambar
sekalian bidadari maya berduka
meneteskan air mata
pada rinai gerimis yang kian menghebat
tercurah pada hujan lebat
air tak terbendung, mengombak, meluap
menjadi banjir dan mala petaka
: aku hanya dapat membungkan
seribu bahasa
akarku tak kuasa lagi menyelamatkan
tanah dan semesta
aku akan tetap membisu
karena aku hanyalah sebongah kayu

PUISI PERPISAHAN

seribu hari lebih terjajaki
ada banyak senyum tecipta
diantara riangnya siang
diantara tawa gejolak remaja

di sini....
tempat berteduhnya patriot muda
tempat menuang segala cita
seperti abu putih bajunya
seperti merah putih semangatnya

setelah lama merenda hari mengusung mimpi
berat terasa kami lepaskan
Selamat tinggal cerita indah
perpisahan bukanlah kehilangan
hanya batas tipis antara kisah dan kenangan

Selamat jalan pejuang muda
kobarkan semangat kebenaran di dadamu
jalan panjang yang masih terbentang
menanti pijakkan kokoh kakimu

berlarilah menggapainya
melajulah...

Selamat Ulang Tahun

Pelangi senja di langit jingga
Awan menari lembayung tertawa
Menyambut hari indah tlah tiba
Sebait kalimat seribu doa
Untukmu belahan jiwa
Selamat Ulang Tahun

“Semoga Allah semakin sayang padamu “
selamanya ....

“HAPPY BIRTHDAY, Sayang”

“Semoga tuhan selalu menyertaimu, tercapai segala cita-citamu,
dan terus bersatu dalam dalam ikatan cinta yang telah kita bina ini,
hingga di pelaminan nanti dan sampai akhir hayat menjemput kita”